Cara Menghitung Berat Barang
Pada pengiriman barang atau ekspedisi umumnya ada dua cara yang digunakan untuk penghitungan berat barang. Pertama, menggunakan ukuran berat sesungguhnya (berat aktual) dan yang kedua adalah dengan menghitung berat volume (berat volumetrik). Hasil dari penghitungan berat itu nantilah yang akan dikalikan dengan publish rate dari perusahaan jasa pengiriman sehingga ditemukan total biaya pengiriman barang yang harus dibayarkan. Berikut ini deskripsi tentang bagaimana cara penghitungan berat barang seperti yang disebutkan di atas.
- Berat Sesungguhnya (Berat Aktual)
Pengertian dari berat sesungguhnya adalah berat yang diperoleh dari hasil penimbangan. Umumnya, satuan berat yang digunakan adalah Kilogram (Kg). Sering kita jumpai ketika melakukan penimbangan barang, hasilnya tidak selalu menunjukkan bilangan bulat. Misalnya saja 10,3 Kg dan 10,8 Kg. Perusahaan jasa pengiriman barnag biasanya memiliki kebijakan untuk melakukan pembulatan. Ada perusahaan ekpedisi yang hanya melakukan pembulatan ke atas, namun ada juga yang melakukan pembulatan ke atas dan ke bawah. Bagi perusahaan yang melakukan pembulatan ke bawah atau ke atas berdasarkan pada batasan 0,5. Di bawah 0,5 akan dibulatkan ke bawah dan di atas 0,5 akan dibulatkan ke atas. Misalkan 8,2 Kg, maka akan dihitung 8 Kg saja. Sedangkan 8,7 Kg maka akan dihitung 9 Kg. Namun, sekali lagi perlu diingat bahwa masing-masing jasa pengiriman barang memiliki kebijakan tersendiri terkait proses pembulatan.
- Berat Volume (Berat Volumetrik)
Berat volume merupakan berat yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan ukurna volume barang yang akan dikirim. Perhitungan tersebut berdasar pada kondisi dimana berat aktual barang kecil / ringan akan tetapi memakan tempat (volume besar) Misalnya, tissue, kapas, pipa, dsb. Berikut kami berikan rumus yang sudah dipakai dan diterima secara luas, serta diakui oleh ASPERINDO.
Rumus yang digunakan untuk menghitung barang dengan pengiriman darat adalah sebagai berikut :
Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) : 4.000.
Contoh : barang dengan panjang 100 cm x 100 cm x 100 cm, maka berat volumetriknya adalah 100 x 100 x 100 / 4000 = 250 Kg.
Rumus yang digunakan untuk pengiriman barang domestik & internasional via udara adalah :
Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) : 6.000.
Contoh : barang dengan panjang 100 cm x 100 cm x 100 cm, maka berat volumetriknya adalah 100 x 100 x 100 / 6.000 = 166.66 Kg atau 167 Kg.
Rumus yang digunakan untuk pengiriman barang domestik & internasional via laut adalah :
Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) : 1.000.000 = M3 (kubikasi)
Contoh : barang dengan panjang 100 cm x 100 cm x 100 cm, maka berat volumetriknya adalah 100 x 100 x 100 / 1.000.000 = 1 M3 atau 1 Kubik.
Perusahaan jasa pengiriman barang biasanya akan menggunakan salah satu dari metode di atas untuk melakukan perhitungan biaya.pengiriman. Demikian penjelasan mengenai bagaimana cara untuk menghitung berat barang. Semoga dapat dijadikan referensi bagi Anda yang akan melakukan pengiriman barang melalui jasa pengiriman barang.